Lapulu City

MEMPERBAIKI HARDISK BAD SECTOR

Kamis, 02 Agustus 2012
Harddisk
adalah media penyimpan yang sangat penting pada computer. Sayangnya
umur pemakaian yang terbatas. Kerusakan pada harddisk dapat disebabkan
beberapa hal. Misalnya :



  • Power supply yang tidak memadai dan merusak kontroller harddisk dan motor. 
  • Harddisk terjatuh dan merusak mekanik didalamnya atau minimal terjadi bad sector. 
  • Terlalu sering dibawa bawa tanpa pengaman membuat platter harddisk rusak karena goncangan berlebih. 
  • Suhu didalam harddisk yang panas membuat kondisi harddisk dalam lingkungan tidak stabil.
  • Kondisi MTBF/umur harddisk, sudah tercapai dan akan rusak.

Hal yang masih
dapat dilakukan untuk memperbaiki harddisk yang terkena bad sector
adalah hanya kondisi dimana harddisk masih berputar, keadaan controller
harddisk masih bekerja. Tetapi keadaan ini masih dibagi lagi, bila
ingin mengunakan harddisk yang terkena bad sector. Masalah
penyebab bad sector adalah salah satu kerusakan yang sering terjadi.
Kondisi kerusakan oleh bad sector dibedakan oleh 3 keadaan. 


  • Kondisi
    dimana platter harddisk aus. Pada kondisi ini harddisk memang sudah
    tidak dapat digunakan. Semakin lama harddisk semakin rusak dan tidak
    berguna lagi untuk dipakai sebagai media storage.
  • Kondisi
    platter yang aus tetapi belum mencapai kondisi kritis. Kondisi ini
    dapat dikatakan cukup stabil untuk harddisk. Kemungkinan harddisk masih
    dapat diperbaiki karena platter masih mungkin dilow level.
  • Kondisi
    platter yang aus, baik kondisi yang parah atau ringan tetapi kerusakan
    terdapat di cluster 0 (lokasi dimana informasi partisi harddisk
    disimpan). Kondisi ini tidak memungkinkan harddisk diperbaiki.

Membicarakan
keadaan harddisk untuk diperbaiki hanya memungkinkan perbaikan pada
kondisi ke 2, dimana permukaan harddisk masih stabil tetapi terdapat
kerusakan ringan di beberapa tempat.
Tujuan

  • Upaya untuk mengunakan harddisk yang terdapat bad sector
  • Men-eliminasi lokasi kerusakan pada bad sector.
Tahapan 1Sebelum
melakukan tahapan selanjutnya sebaiknya mengunakan tahapan 1 untuk
memastikan kondisi platter harddisk yang rusak. Untuk mengetahui hal
ini harddisk harus dilakukan LOW LEVEL FORMAT (LLF). LLF dapat
dilakukan dari BIOS atau Software. Untuk BIOS, beberapa PC lama seperti
generasi 486 atau Pentium (586) memiliki option LLF. Atau dapat
mengunakan software LLF. Untuk mendapatkan software LLF dapat diambil
di Site pembuat harddisk. Atau mencari utiliti file seperti hddutil.exe (dari Maxtor - MaxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0c 
05/02/96.
Fungsi
dari software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik partisi, data
didalam harddisk serta informasi bad sector. Software ini juga berguna
untuk memperbaiki kesalahan pembuatan partisi pada FAT 32 dari Windows
Fdisk.

Setelah menjalankan program LLF, maka harddisk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali digunakan.
Peringatan : Pemakaian LLF software akan menghapus seluruh data didalam harddisk
Tahapan 2Proses selanjutnya adalah dengan metode try dan error. Tahapan untuk sesi ini adalah :
1.
Membuat partisi harddisk : Dengan program FDISK dengan 1 partisi saja,
baik primary atau extended partisi. Untuk primary dapat dilakukan
dengan single harddisk , tetapi bila menghendaki harddisk sebagai
extended, diperlukan sebuah harddisk sebagai proses boot dan telah
memiliki primary partisi (partisi untuk melakukan booting).


2.
Format harddisk : Dengan FORMAT C: /C. Penambahan perintah /C untuk
menjalankan pilihan pemeriksaan bila terjadi bad sector. Selama proses
format periksa pada persentasi berapa kerusakan harddisk.


Ketika
program FORMAT menampilkan Trying to recover allocation unit xxxxxx,
artinya program sedang memeriksa kondisi dimana harddisk tersebut
terjadi bad sector. Asumsi pada pengujian dibawah ini adalah dengan
Harddisk Seagate 1.2 GB dengan 2 lokasi kerusakan kecil dan perkiraan
angka persentasi ditunjukan oleh program FORMAT :

0 komentar:

Posting Komentar

Aboute me

Facebook Like Box